Scene 1 : Disaat Faiz hendak berbagi Okonomiyaki dengan Deby, diliat dari mulutnya kok ga ikhlas ya? yang ikhlas dong faiz.

Scene 2 : betapa kuatnya tangan anak yang satu ini (Faiz), lihat ! padahal hanya memegang wadah Baking Powder, wadahnya pecah !
untuk lebih jelas, lihat gambar berikut.

Scene 4 :Duaar ! Lo apain sih kok sampai pecah gitu?

Scene 3 :Saking malunya, dia sampai menutup wajahnya saat difoto. *Ih Faiz, keteknya keliatan tuh !

Scene 5 : Kirun putus asa karena telah gagal menyuruh kami beranjak dari tikar karena dia mau menyeret tikar ke tempat yang tidak kena panas. Alhasil, dia merajuk dan menjauh dari tikar. *Difoto kok malah senyum ya

Scene 6 : Rame kan? Kak Bayu (depan baju hitam) kayak sak eek. Faiz sama Akbar H. kok kembar gitu gayanya?. Deby (belakang baju putih) eksis sama piring kertasnya. Cece astri (baju merah rambut panjang) tetep yang paling cantik deh. Yang lain (ketutup akbar H.)

Scene 7 : Tetep Eksis walaupun sambil makan difoto. Liat pagar besi warna merah dibelakang, simaklah cerita lucunya di Story 2 dibawah.

Story 1 : Kami mempunyai telur sisa 1 butir dan bingung mau diapakan. Risti : "Telur tu ajaib lo ! digenggam sekuat apapun ga bakal pecah", Faiz : "Sini biar aku cobak", dengan hikmat kami menyaksikannya. "Waw, hebat ga pecah ya". dengan tidak yakin kami menjawab "Coba kuat-kuat lagi", Faiz : "Udah kuat-kuat dah, emang ga mau pecah", lagi asyik-asyiknya pertunjukan, datang Kak Bayu "Sinilah !", Jebret! Jatuh dan pecahlah telur itu. "Kak Bayu ni !". Dengan spontan Abay mengambil kulit telor yang isinya udah digunakan sebelumnya dan melemparkannya ke arah kak Bayu, dan "WAW, Kena". Kak Bayu ingin balas dendam dengan menyolekkan tangannya yang dihiasi dengan Kuning Telur itu, akhirnya terjadilah kejar-kejaran antara kami berdua.

Story 2 : Di Rumah Fisda terdapat Pagar Besi setinggi kira-kira 45 cm yang berdiameter kira-kira 6 cm. Kak Bayu : "Coba kalian jaga keseimbangan, kalo berat kekiri berarti cenderung otak kiri, kalo berat kekanan cenderung otak kanan". Kayak anak ayam, pada nyobain semuanya. Kejadian-kejadian lucu pun terjadi. Dari tabrakan lah, meluk pinggang. Sampai-sampai Saya kepengang Pinggulnya Deby ! Astaghfirullah !

Story 3 : Di Jalan didepan rumah Fisda ada Kotoran Anjing yang sedang berdiam diri. Saat kami sedang foto-foto, Ckiiiit ! Saya tidak sadar saya menginjak kotoran itu. Tanpa sadar, Abay duduk disamping Kirun dan berhadapan dengan HandyCam yang dipegang Faiz. Tiba-tiba. Abay : "Ih, kirun busuk !", Kirun : "Apa?", Abay ngecek sendal dan Taraaaah ! Si Kotoran Anjing tersebut sudah memiliki tempat baru untuk bermain. "iiih ! Abay mijak taik anjing", Kirun : "Tu lah ! bilang-bilang orang busuk, dia yang kena taik anjing". Malang nasib, akhirnya mutar-mutar rumah Fisda untuk mencari sumber air, akhirnya kutemuka juga sumber air itu dan mencuci sendalnya. Malang Nasiiib.

Story 4 : Kak Bayu berboncengan dengan Akbar H. mau pergi kerumah Kak Nicky, Faiz : "Coba kakak gas, biar Faiz tahan", Kak Bayu : "Oke !", Abay : "Biar saya bantu, (sambil memegang tas Faiz). brruuum. Kak Bayu pun nge-gas motornya. Ctass !! Tahukah anda apa yang terjadi. Tali Tas Faiz yang Saya pegang putus. Maafkan saya Faiz, tidak sengaja. hanya ingin membantu. Tasnya itu adalah Tas yang ia beli di Jakarta saat Lomba Toyota Eco Youth 5 kemaren, tas yang terbuat dari kain batik perca. Faiz, maaf ya udah buat tasnya putus.

Story 5 : Akhirnya, Abay, Kirun, dan Faiz pulang Tarik Tiga pakai motornya Faiz, sebelumnya kerumah kak Nicky dulu. Aduh, malunya diliatin sama anak kecil. Kami tutup muka. Sampai di Harapan Raya, Faiz dengan pastinya berbelok kekanan menuju jalan rumah Kirun, tapi ... #krikkrik salah jalan bang! "udahlah tarik tiga, salah jalan, mutar lagi" buat malu, diliatin orang-orang yang ada dijalan situ. Akhirnya kami menuju jalan yang benar dan Jegrek jegrek. Kirun : "AWAS, POLISI TIDURNYA GA KELIATAN !", dasar polisi tidur, emang sumpah ga keliatan. Untungnya kami dapat mengantar Kirun dengan selamat.